Thursday, July 7, 2016

Tiongkok Tegur AS Agar tak Mengganggu Keamanan dan Ikut Campur Urusan putusan Arbitrase

Tiongkok Tegur AS Agar tak Mengganggu Keamanan dan Ikut Campur Urusan putusan Arbitrase


China memperingatkan Amerika Serikat untuk menghargai dan tidak mengusik kedaulatan Beijing menjelang pengumuman keputusan pengadilan arbitrase mengenai klaim Laut China Selatan. Berbicara melalui sambungan telepon pada Rabu (6/7), Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, agar Washington berjanji untuk tak berpihak dalam sengketa ini.

“China berharap AS berbicara dan bertindak dengan hati-hati dan tidak melakukan sesuatu yang dapat membahayakan kedaulatan dan kepentingan keamanan China,” demikian bunyi pernyataan resmi Wang seperti dikutip Reuters.

Situasi di Laut China Selatan kian tegang menjelang keputusan pengadilan arbitrase yang diperkirakan diumumkan pada 12 Juli mendatang. Sengketa teritorial ini diajukan oleh Filipina ke Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag, Belanda, untuk menantang klaim China, yang mencapai hampir 90 persen perairan Laut China Selatan, salah satu jalur pelayaran tersibuk dunia dengan nilai perdagangan mencapai US$5 triliun per tahun.

Klaim China ditandai dengan sembilan garis putus-putus, atau nine-dashed line, meliputi ratusan pulau, terumbu karang dan wilayah perairan yang tumpang-tindih dengan Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Indonesia di Natuna.

China geram atas tuntutan hukum yang diajukan Filipina. Kemlu China menegaskan, pengadilan tidak memiliki yurisdiksi yang relevan dalam sengketa Laut China Selatan. Dalam perbincangan dengan Kerry, Wang kembali menegaskan sikap China ini dan berkata, “Sandiwara pengadilan arbitrase ini harus diakhiri.”

Apapun keputusan pengadilan itu, kata Wang, China akan tetap menjaga kedaulatan wilayahnya, hak maritim, perdamaian, dan stabilitas di Laut China Selatan. Di tengah kemelut sengketa ini, AS campur tangan dengan mengirimkan kapal perangnya ke wilayah Laut China Selatan atas dasar kebebasan berlayar di perairan internasional. 

Selain itu, AS dan Filipina juga mengadakan patroli bersama di Laut China Selatan. Wang pun kembali menegaskan kepada Kerry bahwa kedua negara seharusnya lebih fokus pada kerja sama yang sudah terjalin dan berupaya mengelola perbedaan mereka dengan baik.

Kemlu AS juga mengonfirmasi bahwa Kerry memang sempat berbicara dengan Wang. “Keduanya mendiskusikan isu-isu terkait kepentingan bersama. Kami tidak akan menjabarkan secara rinci isi pembicaraan diplomasi privat ini,” kata juru bicara Kemlu AS, Gabrielle Price.


EmoticonEmoticon

HOT NEWS

Perang Urat Syaraf Ahok, Risma Mulai Bergemuruh